MAKALAH
MOTIVASI
Anggota Kelompok 3 :
1. Rio Fernando
1810521002
2. Tristantowi
Suharto 181052
3. Ramadani
1810521001
4. Cici Audina
1810521033
5. Cindy Febiola
1810521032
6. Rina Padlika
1810522001
7. Mela Ejaskia
1810521060
Dosen Pengampu : Dr.Yulihasri,SE,MBA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur penulis haturkan kepada sang Kholiq yang tidak
pernah letih ataupun tidur dalam mengurus semua makhluk-Nya yang berada di
langit maupun di bumi. Dialah Allah SWT, Tuhan
semesta alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi
beserta isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, maka penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai Motivasi dalam Manajemen yang tentunya masih
jauh dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada makhluk paling mulia di muka bumi ini. Makhluk yang diutus
untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia di bumi. Dialah baginda besar,
rasul agung, Rasulullah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada
para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat nanti. Serta
shalawat untuk keluarga beliau dan sahabat-sahabat beliau.
Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemenyaitu Bapak
Dr.Yulihasri,SE,MBA yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok tiga serta
penulis juga harapkan agar Bapak dosen
dapat memberikan masukan-masukan bagi kurangnya kelengkapan dalam makalah yang
penulis buat ini.
Penulis juga berharap bahwa apa yang
sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca dalam memperoleh
pengetahuan tentang Motivasi dalam Manajemen. Dan jika ada masukan, sekiranya
tak segan untuk menambahkan supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Bisnis merupakan segala
aktivitas yang selalu berkembang di sekitar kita. Banyak bisnis yang berhasil
bukan hanya karena ide bisnisnya, tetapi juga karena karyawannya. Tetapi
karyawan juga perlu dimotivasi serta perlu memiliki keterampilan yang sesuai
untuk melakukan pekerjaannya. Karyawan di beberapa perusahaan memiliki
keterampilan yang memadai untuk pekerjaannya, tetapi mereka kurang memiliki
motivasi untuk berkinerja dengan baik. Konsekuensinya, karyawan ini hanya
memberikan bantuan yang terbatas dalam proses produksi. Memberdayakan karyawan
dengan baik merupakan hal yang penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Dan
salah satu cara untuk memberdayakan karyawan yaitu dengan memberikan motivasi
kepada karyawan tersebut agar ia terinsentif untuk bekerja. Beberapa perusahaan yakin
bahwa jika perusahaan dapat memperkerjakan orang-orang yang termotivasi secara
alamiah, maka karyawan akan berkinerja dengan baik di tempat kerja, tetapi hal
itu tidak selalu terjadi. Meskipun
sebagian orang secara alamiah melakukan usaha yang lebih besar untuk
berkinerja dengan baik, mereka masih membutuhkan lingkungan kerja yang
memotivasi mereka.
Motivasi
merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku
manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena
menurut definisi, manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer
perlu memahami orang-orang dengan perilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya
untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Motivasi
juga merupakan suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu
hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa
bersumber dari mana saja, baik itu dari diri kita sendiri atau pun dari
hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu
sumber tenaga bagi kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan
yang kita inginkan.
Pelaksanaan tugas dan
pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para karyawan di dalam perusahaan.
Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama
yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang
telah ditentukan sebelumnya. Didalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu
adanya suatu semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri dapat timbul dan tumbuh
secara sendirinya dalam diri karyawan dan dapat pula disebabkan karena adanya motivasi dari pimpinan perusahaan dalam arti pimpinan memberi
motif atau dorongan kepada karyawan. Pemberian motif merupakan proses dari motivasi. Motivasi itu sendiri merupakan
proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas. Dalam kehidupan sehari-hari banyak gejala –gejala yang menyiratkan
rendahnya semangat kerja seorang karyawan dalam suatu perusahaan.
Motivasi berasal dari
interaksi seseorang dalam situasi tertentu yang dihadapinya. Oleh sebab itu,
terdapat perbedaan dalam hal kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang
dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang
menghadapi situasi yang sama. Motivasi juga merupakan salah satu hal yang
sangat penting di samping kemampuan pegawai terhadap kehidupan organisasi/ perusahaan dalam meningkatkan
prestasi kerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Motivasi mempunyai peranan yang strategis
dalam aktivitas seseorang. Tidak ada seorang pun yang beraktivitas tanpa
motivasi. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi
tidak hanya untuk diketahui namun untuk diterapkan dalam kehidupan.
- Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada
penelitian ini berasal dari studi
literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, dansumber-sumber lain yang menunjang laporan penelitian. Untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi dan etos kerja. Untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh motivasi dan etos kerja terhadap kinerja diperlukan data primer dan
data sekunder. Adapun proses pengumpulan data tersebutdapat dilakukan dengan cara
yaitu:
a. Penelitian
kepustakaan (Library Research)
Digunakan
untukmendapatkan data sekunder, yaitu pencarian bahan-bahan dan
teori-teoridengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta
menelaaliteratur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Penelitian
lapangan (Field Research)
Digunakan
untuk mendapatkan data primer, yaitu
dengan mendatangi tempat yang bersangkutanuntuk melakukan pengamatan langsung
terhadap kegiatan-kegiatanyang dilakukan dan bisa dilakukan dengan wawancara ataupunpemberian kuesioner.
- Rumusan Masalah
1. Apa Saja teori motivasi yang digunakan oleh Manajer
di Toko Tokyo Style ?
2. Bagaimana teori tersebut diterapkan oleh manjer
kepada karyawan Tokyo Style ?
- Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teori yang digunakan oleh manajer
Tokyo Style.
2. Untuk mengetahui penerapan teori tersebut kepada
karyawan.
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Motivasi
Proses dimana upaya seseorang diberi energy, diarahkan, daan berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Definis ini memiliki tigas elemen utama yaitu : energy, arah, dan ketekunan.
Proses dimana upaya seseorang diberi energy, diarahkan, daan berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Definis ini memiliki tigas elemen utama yaitu : energy, arah, dan ketekunan.
B. Teori Awal Motivasi
➤ Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow
adalah seorang psikolog yang mengusulkan bahwa dalam diri setiap orang ada lima
hierarki kebutuhan :
- Kebutuhan Fisiologis adalah kebutuhan seseorang akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan persyaratan fisik lainnya.
- Kebutuhan keselamatan adalah kebutuhan seseorang akan keamanan dan perlindungan fisik.
- Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang akan kasih saying, rasa memiliki,peneimaan, dan persahabatan.
- Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan seseorang seperti dua faktor yaitu : faktor internal ( harga diri dan prestasi ) dan faktor eksternal ( status, pengakuan dan perhatian ).
- Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk tumbuh, mencapai potensi seseorang dan pemenuhan diri.
Cara
teori ini menjelaskan motivasi
Manajer menggunakan teori maslow untuk memotivasi karyawan untuk melakukan hal-hal dalam memenuhi kebutuhan karyawan.
➤ Macgregor Teori X dan Y
Mengusulkan dua asumsi tentang sifat manusia :
- Teori X adalah pandangan negatif dari orang yang meramsumsi bekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai pekerjaan, menghindari tanggung jawab dan perlu dikontrol secara ketat untuk bekerja secara efektif.
- Teori Y adalah pandangan positif yang mengansumsikan karyawan menikmati pekerjaan, mencari, dan menerima tanggung jawab serta melakukan pengarahan sendiri.
- Faktor intrinsik ynag menciptakan kepuasan adalah faktor motivasi, yang terdiri dari prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan dan lain-lain.
- Faktor ekstrinsik yang menciptakan ketidakpuasan adalah faktor hygin antara lain kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, kehidupan personal dan lain-lain.
➤ Mcclelland’s Teori Tiga Kebutuhan
- Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk berhasil dan unggul dalam kaitannya dalam standar.
- Kebutuhan untuk kekuatan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak berprilaku sebaliknya.Kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan untuk hubungan interpersonal yang ramah dan dekat .
➤ Goals Setting Theory
Teori
ynag mengatakan bahwa tujuan spesifik meningkatkan kinerja dan bahwa tujuan
yang sulit, ketika diterima, meningkatkan kinerja ynag lebih tinggi daripada
melakukan tujuan yang mudah.
➤ Teori Penguatan
Mengatakan
bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya. Pertanyaan-pertanyaan itu
yang segera mengikuti perilaku dan meningkatkan kemungkinan perilaku itu akan
diulang disebut dengan penguat. Teori penguatan adalah mengabaikan
faktor-faktor seperti tujuan, harapan, dan kebutuhan. Menejemen
menggunakan teori penguatan agar dapat
mempengaruhi perilku karyawan dengan menggunakan penguatan positif untuk
tindakan yang membantu organisasi mencapai tujuannya.
➤ Job Design Theory
Menunjuk
pada cara tugas digabungkan untuk membentuk pekerjaan yang komplit.
- Job enlargement adalah perluasan pekerjaan secara horizontal dengan peningkatan lingkup kerja.
- Job enrichment adalah perluasan vartikal pekerjaan dengan menambahkan perencanaan dan evaluasi tanggung jawab.
- Job characteristic model adalah pendekatan ynag memberikan kerangka kerja ynag efektif bagi menejer untuk merancang pekerjaan yang memotivasi.
Ada lima dimensi kerja inti teori ini
antara lain :
- Variasi skill adalah sejauh mana karyawan dapat menggunakan keterampilan mereka dalam sebuah kegiatan.
- Signifikansi tugas adalah sejauh mana pekerjaan berdampak bagi orang lain atau kehidupan pribadi seseorang.
- Identitas tugas adalah sejauh mana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian suatu pekerjaan yang utuh dan dapat diidentifikasi.
- Otonomi adalah sejauh mana suatu pekerjaan member kebebasan, kemandirian, dan kebijaksanaan untuk individu menjalankan pekerjaan.
- Umpan balik adalah sejauh mana melakukan aktivitas kerja yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan menghasilkan suatu individu yang memperoleh informasi yang langsung dan jelas.
➤ Teori Ekuitas
Dikembangkan oleh S. Stacey Adam mengusulkan agar karyawan membandingkan apa yang mereka dapatkan dari pekerjaan ( hasil ) terkait dengan apa ynag mereka masukkan ( input) dan kemudian mereka membandingkan rasio input- hasil dengan rasio input-hasil orang lain.
➤ Teori Harapan
Menyatakan bahwa seseorang cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil yangg diberikan dan pada daya tarik itu hasil pada individu tersebut.
Dikembangkan oleh S. Stacey Adam mengusulkan agar karyawan membandingkan apa yang mereka dapatkan dari pekerjaan ( hasil ) terkait dengan apa ynag mereka masukkan ( input) dan kemudian mereka membandingkan rasio input- hasil dengan rasio input-hasil orang lain.
➤ Teori Harapan
Menyatakan bahwa seseorang cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil yangg diberikan dan pada daya tarik itu hasil pada individu tersebut.
Ada
tiga variabel ynag mencakup :
- Ekspektasi atau keterkaitan upaya kinerja adalah kemungkinan yang dirasakan oleh individu bahwa mengerahkan upaya tertentu akan mengarahkan pada tingkat kinerja tertentu.
- Keterkaitan instrumentalis atau kinerja adalah sejauh mana individu percaya bahwa kinerja pada tingkat tertentu sangat berperan dalam mencapai hal yang diinginkan.
- Valensi atau daya tarik hadiah, pentingnya hasil atau ganjaran potensial yang dicapai pada pekerjaan tersebut.
- Tantang lintas budaya, pandangan bahwa prestasi yang tinggi perlu bertindak sebagai motivator internal yang mengandalkan dua budaya karakteristik dengan kesediaan untuk menerima tingkat resiko.
- Memotivasi kelompok pekerja unik. Pekerja memiliki kebutuhan, kepribadian,keterampilan, minat dan bakat yang berbeda untuk itu perbedaan itu memberikan pandangan yang berbeda antara harapan atasan dan karyawan.
- Motivasi bekerja yang berbeda. Untuk memksimalkan diantara angkatan kerja saat ini manajer perlu berpikir dalam hal fleksibilitas.
- Profesi motivasi. Para professional cenderung focus pada pekerjaan mereka sebagai minat hidup utama mereka, sedangkan non-profesional biasnya memiliki kepentingan lain diluar profesinya.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
TEORI
Dalam manjemen yang terdapat di Toko
Tokyo Style, terdapat 2 teori yang diterapakan oleh oleh manajer di Toko
tersebut , yaitu teori Herzberg dan teori harapan.
➧ Teori Herzberg
- Faktor intrinsik ynag menciptakan kepuasan adalah faktor motivasi, yang terdiri dari prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan dan lain-lain.
- Faktor ekstrinsik yang menciptakan ketidakpuasan adalah faktor hygin antara lain kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, kehidupan personal dan lain-lain.
➧ Teori Harapan
Menyatakan
bahwa seseorang cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pada
harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil yangg diberikan dan pada
daya tarik itu hasil pada individu tersebut. Ada
tiga variabel ynag mencakup :
- Ekspektasi atau keterkaitan upaya kinerja adalah kemungkinan yang dirasakan oleh individu bahwa mengerahkan upaya tertentu akan mengarahkan pada tingkat kinerja tertentu.
- Keterkaitan instrumentalis atau kinerja adalah sejauh mana individu percaya bahwa kinerja pada tingkat tertentu sangat berperan dalam mencapai hal yang diinginkan.
- Valensi atau daya tarik hadiah, pentingnya hasil atau ganjaran potensial yang dicapai pada pekerjaan tersebut.
Di
Tokyo style, manajer juga menerapakan teori harapan, dimana karyawan cenderung
melakukan pekerjaan karena ada harapan dari manajer. Itu terlihat dari karyawan
bekerja maksimal ketika bulan puasa dan menjelang hari raya karena manajer
menjanjukan bonus bagi karyawan sehingga karyawan merasa terpacu untuk melakuan
pekerjaan daripada di hari-hari biasa karyawan bekerja biasa saja karena tidak
ada bonus yang dijanjikan manajer mengingat permintaan di bulan puasa dan
menjelang hari raya sangat meningkat lain hal dengan hari biasa permintaan
sedikit.
B. PENGALAMAN
Membicarakan motivasi merupakan suatu aspek yang penting bagi kemajuan
suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi perusahaan
tersebut. Untuk itu diperlukan motivasi untuk karyawan agar kinerja pegawai nya
dapat berdampak baik bagi perusahaan. Motivasi ibarat elemen yang tidak bisa
dibiarkan begitu saja, andil seorang pemimpin menjadi tolak ukur kinerja
seorang bawahanya apakah baik atau tidak. Berbagai teori dan
pemahaman-pemahaman mengenai motivasi telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Untuk itu pada bab ini akan dijelaskan pengalaman penulis mengenai motivasi
karyawan di dalam suatu perusahaan. Kami dari kelompok 3 telah melakukan suatu
wawancara di salah satu toko baju di Kota Padang yaitu Tokyo Style beralamat di Pasar Raya
Jl.Permindo, Kp.Jao, Padang Barat,Kota Padang, Sumatra Barat pada tanggal 24
April 2019. Kami mewawancarai salah seorang pegawai toko yang bernama Akbar,
dia merupakan salah satu lulusan manajemen dari Universitas Imam Bonjol Padang.
Dalam wawancara tersebut kami mempertanyakan permasalahan yang berkaitan dengan
motivasi karyawan yang terjadi di Tokyo Style beberapa pertanyaan yang kami
lontarkan adalah :
- Bagaimana kondisi toko bagi karyawan, dan fasilitas toko bagi karyawan apakah baik atau tidak?
- Apakah manajer memberi motivasi kepada karyawaan dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan sendiri ?
Jawaban dari pertanyaan kedua, penulis
menyimpulkan dari wawancara tersebut bahwa motivasi karyawan hanya di lakukan
di waktu tertentu saja. Seperti bulan puasa
atau menjelang hari Raya idul fitri atau di hari-hari besar saja.
Motivasi karyawan yang di berikan yaitu bagaimana karyawan dapat meningkatkan
kinerja agar pendapatan toko dapat meningkat. Berbagai cara manajer agar
karyawan dapat bekerja keras untuk pemasukan bagi toko namun disamping manajer
menginginkan hasil yang memuaskan, pimpinan juga menyediakan gaji yang lebih
apabila target-target dapat dicapai agar setiap karyawan merasa terpacu untuk
meningkatkan omset toko. Seperti itu cara manajener memberikan motivasi kepada
karyawan.Terlihat dari penjualan pada sebulan puasa dan menjelang hari raya
pada tahun 2018 toko mendapat pemasukan lebih dari 100 juta, data itu kami
dapatkan dari salah satu karyawan bahwa pernyataan tersebut dinyatakan oleh
manajer langsung.Namun, di hari-hari biasa seperti adanya pelebihan gaji
terhadap karyawan tidak dilakukan mengingat permintaan pembeli terhadap baju
tidak sebanyak permintaan pembeli di saat hari-hari besar seperti Idul Fitri,
sebab itu penerapan hanya di lakukan di hari-hari tertentu saja.
Motivasi yang dilakukan manajer Tokyo style
hanya berupa tindakan karyawan dalam mengajak pembeli untuk membeli barang atau
seperti ilmu marketing di aplikasikan sehingga dapat memberi pemasukan bagi
toko sendiri. Pengaruhnya bagi karyawan sendiri terhadap kebijakan tersebut
membuat para karyawan bekerja lebih maksimal karena merasa terpacu dengan
target-target yang dinyatakan manajer serta upah yang juga dijanjikan apabila
target-target tersebut bisa tercapai, mengingat upah lebih yang hanya karyawan
dapatkan di hari raya saja dan juga bisa sebagai THR (Tunjangan Hari Raya).
Namun, pengaruh dari kebijakan tersebut hanya berlaku pada waktu tertentu,
sehingga pada hari-hari biasa kinerja karyawan juga biasa sehingga berdampak
pada omset penjualan sendiri. Tapi tidak bisa dibantahkan juga, karena pada
hari-hari biasa sedikit nya permintaan. Itulah penjelasan yang kami dapatkan
dari beberapa karyawan toko mulai dari Bg Akbar, Kak Fika kami bisa memuat
pengalaman ini di dalam makalah. Dari wawancara, penulis menyimpulkan dari Toko
Style tersebut bahwa motivasi atau cara seorang pemimpin meningkatkan kinerja
karyawan hanya di lakukan di waktu-waktu tertentu saja, sehingga kami menilai
karyawan hanya bekerja atau bersemangat dalam bekerja apabila ada hal-hal yang
membangun mereka atau ada hasil yang dapat membuat kinerja karyawan dapat
terpacu.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi
adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam
perusahaan sangat diperlukan motivasi oleh seorang pimpinan perusahaan atau
manajer. Tujuan pemberian motivasi keapda karyawan adalah supaya karyawan bisa
meningkatkan prestasi kerja dan tujuan perusahaan bias tercapai dengan
maksimal. Dalam memotivasi karyawan bia dilakukan dengan berbagai cara. Seperti
meberikan pujian kepada karyawan. Cara lain yang dapat dilakukan oleh manajer
perusahaan adalah dengan memberikan insetif berupa kompensasi tambahan gaji
sebagai bentuk penghargaan atas kinerja karyawan lakukan.
B. Saran
Dalam menjalankan pekerjaan, sebaiknya manajer
menerapkan berbagai teori motivasi yang dianggap cocok dapat meningkatkan
kinerja karyawan. Tujuan penerapan salah satu teori motivasi tersebut adalah
supaya kinerja perusahaan menjadi meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T.Hani. 2009. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
L. Daft, Richard. 2006. Manajemen Edisi 2. Jakarta :
Salemba Empat.