Selasa, 02 Juli 2019

Teori Motivasi - Penelitian Terhadap Toko Tokyo Style



MAKALAH MOTIVASI






Anggota Kelompok 3  :
1. Rio Fernando 1810521002
2. Tristantowi Suharto 181052
3. Ramadani 1810521001
4. Cici Audina 1810521033
5. Cindy Febiola 1810521032
6. Rina Padlika 1810522001
7. Mela Ejaskia 1810521060

Dosen  Pengampu : Dr.Yulihasri,SE,MBA


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019



KATA PENGANTAR


            Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada sang Kholiq yang tidak pernah letih ataupun tidur dalam mengurus semua makhluk-Nya yang berada di langit maupun di bumi. Dialah Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi beserta isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Motivasi dalam Manajemen yang tentunya masih jauh dari kata sempurna ini.
         Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada makhluk paling mulia di muka bumi ini. Makhluk yang diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia di bumi. Dialah baginda besar, rasul agung, Rasulullah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat nanti. Serta shalawat untuk keluarga beliau dan sahabat-sahabat beliau.
       Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemenyaitu Bapak Dr.Yulihasri,SE,MBA yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok tiga serta penulis juga harapkan agar  Bapak dosen dapat memberikan masukan-masukan bagi kurangnya kelengkapan dalam makalah yang penulis buat ini.
            Penulis juga berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca dalam memperoleh pengetahuan tentang Motivasi dalam Manajemen. Dan jika ada masukan, sekiranya tak segan untuk menambahkan supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini.
                                                                                                           


Penulis







BAB I
PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang Masalah
Bisnis merupakan segala aktivitas yang selalu berkembang di sekitar kita. Banyak bisnis yang berhasil bukan hanya karena ide bisnisnya, tetapi juga karena karyawannya. Tetapi karyawan juga perlu dimotivasi serta perlu memiliki keterampilan yang sesuai untuk melakukan pekerjaannya. Karyawan di beberapa perusahaan memiliki keterampilan yang memadai untuk pekerjaannya, tetapi mereka kurang memiliki motivasi untuk berkinerja dengan baik. Konsekuensinya, karyawan ini hanya memberikan bantuan yang terbatas dalam proses produksi. Memberdayakan karyawan dengan baik merupakan hal yang penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Dan salah satu cara untuk memberdayakan karyawan yaitu dengan memberikan motivasi kepada karyawan tersebut agar ia terinsentif untuk bekerja. Beberapa perusahaan yakin bahwa jika perusahaan dapat memperkerjakan orang-orang yang termotivasi secara alamiah, maka karyawan akan berkinerja dengan baik di tempat kerja, tetapi hal itu tidak selalu terjadi. Meskipun  sebagian orang secara alamiah melakukan usaha yang lebih besar untuk berkinerja dengan baik, mereka masih membutuhkan lingkungan kerja yang memotivasi mereka.

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena menurut definisi, manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang dengan perilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Motivasi juga merupakan suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, baik itu dari diri kita sendiri atau pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga bagi kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan.

Pelaksanaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewajiban bagi para karyawan di dalam perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Didalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu adanya suatu semangat kerja. Semangat kerja itu sendiri dapat timbul dan tumbuh secara sendirinya dalam diri karyawan dan dapat pula disebabkan karena adanya motivasi dari pimpinan perusahaan dalam arti pimpinan memberi motif atau dorongan kepada karyawan. Pemberian motif merupakan proses dari  motivasi. Motivasi itu sendiri merupakan proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas. Dalam kehidupan sehari-hari banyak gejala –gejala yang menyiratkan rendahnya semangat kerja  seorang karyawan dalam suatu perusahaan.

Motivasi berasal dari interaksi seseorang dalam situasi tertentu yang dihadapinya. Oleh sebab itu, terdapat perbedaan dalam hal kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi yang sama. Motivasi juga merupakan salah satu hal yang sangat penting di samping kemampuan pegawai terhadap kehidupan organisasi/ perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas seseorang. Tidak ada seorang pun yang beraktivitas tanpa motivasi. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi tidak hanya untuk diketahui namun untuk diterapkan dalam kehidupan.

  1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari studi  literatur berupa tulisan laporan, pedoman, peraturan, dansumber-sumber  lain yang menunjang laporan penelitian. Untuk melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi dan etos kerja. Untuk melakukan penelitian tentang pengaruh motivasi dan etos kerja  terhadap kinerja diperlukan data primer dan data sekunder. Adapun proses pengumpulan data tersebutdapat dilakukan dengan cara yaitu:
a.      Penelitian kepustakaan (Library Research)
Digunakan untukmendapatkan data sekunder, yaitu pencarian bahan-bahan dan teori-teoridengan mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaaliteratur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang  akan diteliti.
b.     Penelitian lapangan (Field Research)
Digunakan untuk  mendapatkan data primer, yaitu dengan mendatangi tempat yang bersangkutanuntuk melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan-kegiatanyang dilakukan dan bisa dilakukan dengan  wawancara ataupunpemberian kuesioner.

  1. Rumusan Masalah
1. Apa Saja teori motivasi yang digunakan oleh Manajer di Toko Tokyo Style ?
2. Bagaimana teori tersebut diterapkan oleh manjer kepada karyawan Tokyo Style ?

  1. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teori yang digunakan oleh manajer Tokyo Style.
            2. Untuk mengetahui penerapan teori tersebut kepada karyawan.







BAB II
LANDASAN TEORI

A.  Pengertian Motivasi

Proses dimana upaya seseorang diberi energy, diarahkan, daan berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Definis ini memiliki tigas elemen utama  yaitu : energy, arah, dan ketekunan.

B.  Teori Awal Motivasi

➤ Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Maslow adalah seorang psikolog yang mengusulkan bahwa dalam diri setiap orang ada lima hierarki kebutuhan :
  1. Kebutuhan Fisiologis adalah kebutuhan seseorang akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan persyaratan fisik lainnya.
  2. Kebutuhan keselamatan adalah kebutuhan seseorang akan keamanan dan perlindungan fisik.
  3. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang akan kasih saying, rasa memiliki,peneimaan, dan persahabatan.
  4. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan seseorang seperti dua faktor yaitu : faktor internal ( harga diri dan prestasi ) dan faktor eksternal ( status, pengakuan dan perhatian ).
  5. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk tumbuh, mencapai potensi seseorang dan pemenuhan diri.


Cara teori ini menjelaskan motivasi
Manajer menggunakan teori maslow untuk memotivasi karyawan untuk melakukan hal-hal dalam memenuhi kebutuhan karyawan.

➤ Macgregor Teori X dan Y
Mengusulkan dua asumsi tentang sifat manusia :
  1. Teori X adalah pandangan negatif dari orang yang meramsumsi bekerja memiliki sedikit ambisi, tidak menyukai pekerjaan, menghindari tanggung jawab dan perlu dikontrol secara ketat untuk bekerja secara efektif.
  2. Teori Y adalah pandangan positif yang mengansumsikan karyawan menikmati pekerjaan, mencari, dan menerima tanggung jawab serta melakukan pengarahan sendiri.
➤ Herzberg Two Factor
  1. Faktor intrinsik ynag menciptakan kepuasan adalah faktor motivasi, yang terdiri dari prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan dan lain-lain.
  2. Faktor ekstrinsik yang menciptakan ketidakpuasan adalah faktor hygin antara lain kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, kehidupan personal dan lain-lain.
➤ Mcclelland’s Teori Tiga Kebutuhan
  1. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk berhasil dan unggul dalam kaitannya dalam standar.
  2. Kebutuhan untuk kekuatan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berprilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak berprilaku sebaliknya.Kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan untuk hubungan interpersonal yang ramah dan dekat .
C.  Teori Motivasi Kontemporer

➤ Goals Setting Theory
Teori ynag mengatakan bahwa tujuan spesifik meningkatkan kinerja dan bahwa tujuan yang sulit, ketika diterima, meningkatkan kinerja ynag lebih tinggi daripada melakukan tujuan yang mudah.

➤ Teori Penguatan
Mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya. Pertanyaan-pertanyaan itu yang segera mengikuti perilaku dan meningkatkan kemungkinan perilaku itu akan diulang disebut dengan penguat. Teori penguatan adalah mengabaikan faktor-faktor seperti tujuan, harapan, dan kebutuhan. Menejemen menggunakan  teori penguatan agar dapat mempengaruhi perilku karyawan dengan menggunakan penguatan positif untuk tindakan yang membantu organisasi mencapai tujuannya.

➤ Job Design Theory
Menunjuk pada cara tugas digabungkan untuk membentuk pekerjaan yang komplit.
  1. Job enlargement adalah perluasan pekerjaan secara horizontal dengan peningkatan lingkup kerja.
  2. Job enrichment adalah perluasan vartikal pekerjaan dengan menambahkan perencanaan dan evaluasi tanggung jawab.
  3. Job characteristic model adalah pendekatan ynag memberikan kerangka kerja ynag efektif bagi menejer untuk merancang pekerjaan yang memotivasi.
Ada lima dimensi kerja inti teori ini antara lain :
  1. Variasi skill adalah sejauh mana karyawan dapat menggunakan keterampilan mereka dalam sebuah kegiatan.
  2. Signifikansi tugas adalah sejauh mana pekerjaan berdampak bagi orang lain atau kehidupan pribadi seseorang.
  3. Identitas tugas adalah sejauh mana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian suatu pekerjaan yang utuh dan dapat diidentifikasi.
  4. Otonomi adalah sejauh mana suatu pekerjaan member kebebasan, kemandirian, dan kebijaksanaan untuk individu menjalankan pekerjaan.
  5. Umpan balik adalah sejauh mana melakukan aktivitas kerja yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan menghasilkan suatu individu yang memperoleh informasi yang langsung dan jelas.
 Teori Ekuitas
Dikembangkan oleh S. Stacey Adam mengusulkan agar karyawan membandingkan apa yang mereka dapatkan dari pekerjaan ( hasil ) terkait dengan apa ynag mereka masukkan ( input) dan kemudian mereka membandingkan rasio input- hasil dengan rasio input-hasil orang lain.

➤ Teori Harapan

Menyatakan bahwa seseorang cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil yangg diberikan dan pada daya tarik itu hasil pada individu tersebut.

Ada tiga variabel ynag mencakup :
  1. Ekspektasi atau keterkaitan upaya kinerja adalah kemungkinan yang dirasakan oleh individu bahwa mengerahkan upaya tertentu akan mengarahkan pada tingkat kinerja tertentu.
  2. Keterkaitan instrumentalis atau kinerja adalah sejauh mana individu percaya bahwa kinerja pada tingkat tertentu sangat berperan dalam mencapai hal yang diinginkan.
  3. Valensi atau daya tarik hadiah, pentingnya hasil atau ganjaran potensial yang dicapai pada pekerjaan tersebut.
D. Isu Terkini Mengenai Motivasi
  1. Tantang lintas budaya, pandangan bahwa prestasi yang tinggi perlu bertindak sebagai motivator internal yang mengandalkan dua budaya karakteristik dengan kesediaan untuk menerima tingkat resiko.
  2. Memotivasi kelompok pekerja unik. Pekerja memiliki kebutuhan, kepribadian,keterampilan, minat dan bakat yang berbeda untuk itu perbedaan itu memberikan pandangan yang berbeda antara harapan atasan dan karyawan.
  3. Motivasi bekerja yang berbeda. Untuk memksimalkan diantara angkatan kerja saat ini manajer perlu berpikir dalam hal fleksibilitas.
  4. Profesi motivasi. Para professional cenderung focus pada pekerjaan mereka sebagai minat hidup utama mereka, sedangkan non-profesional biasnya memiliki kepentingan lain diluar profesinya.




BAB III
PEMBAHASAN



A. TEORI

Dalam manjemen yang terdapat di Toko Tokyo Style, terdapat 2 teori yang diterapakan oleh oleh manajer di Toko tersebut , yaitu teori Herzberg dan teori harapan.
           
➧ Teori Herzberg
  1. Faktor intrinsik ynag menciptakan kepuasan adalah faktor motivasi, yang terdiri dari prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan dan lain-lain.
  2. Faktor ekstrinsik yang menciptakan ketidakpuasan adalah faktor hygin antara lain kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, kehidupan personal dan lain-lain.
Di Toko Tokyo Style tersebut, manajer membeikan motivasi seperti teori herzrber yaitu meberikan sebuah pengakuan atau apresiasi dari kinerja karyawan, seperti adanya bonus apabila karyawan dapat mencapai target yang diingikan oleh manajer.

➧ Teori Harapan
Menyatakan bahwa seseorang cenderung bertindak dengan cara tertentu berdasarkan pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh hasil yangg diberikan dan pada daya tarik itu hasil pada individu tersebut. Ada tiga variabel ynag mencakup :
  1. Ekspektasi atau keterkaitan upaya kinerja adalah kemungkinan yang dirasakan oleh individu bahwa mengerahkan upaya tertentu akan mengarahkan pada tingkat kinerja tertentu.
  2. Keterkaitan instrumentalis atau kinerja adalah sejauh mana individu percaya bahwa kinerja pada tingkat tertentu sangat berperan dalam mencapai hal yang diinginkan.
  3. Valensi atau daya tarik hadiah, pentingnya hasil atau ganjaran potensial yang dicapai pada pekerjaan tersebut.


Di Tokyo style, manajer juga menerapakan teori harapan, dimana karyawan cenderung melakukan pekerjaan karena ada harapan dari manajer. Itu terlihat dari karyawan bekerja maksimal ketika bulan puasa dan menjelang hari raya karena manajer menjanjukan bonus bagi karyawan sehingga karyawan merasa terpacu untuk melakuan pekerjaan daripada di hari-hari biasa karyawan bekerja biasa saja karena tidak ada bonus yang dijanjikan manajer mengingat permintaan di bulan puasa dan menjelang hari raya sangat meningkat lain hal dengan hari biasa permintaan sedikit.

B. PENGALAMAN

Membicarakan motivasi merupakan suatu aspek yang penting bagi kemajuan suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan motivasi untuk karyawan agar kinerja pegawai nya dapat berdampak baik bagi perusahaan. Motivasi ibarat elemen yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, andil seorang pemimpin menjadi tolak ukur kinerja seorang bawahanya apakah baik atau tidak. Berbagai teori dan pemahaman-pemahaman mengenai motivasi telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Untuk itu pada bab ini akan dijelaskan pengalaman penulis mengenai motivasi karyawan di dalam suatu perusahaan. Kami dari kelompok 3 telah melakukan suatu wawancara di salah satu toko baju di Kota Padang  yaitu Tokyo Style beralamat di Pasar Raya Jl.Permindo, Kp.Jao, Padang Barat,Kota Padang, Sumatra Barat pada tanggal 24 April 2019. Kami mewawancarai salah seorang pegawai toko yang bernama Akbar, dia merupakan salah satu lulusan manajemen dari Universitas Imam Bonjol Padang. Dalam wawancara tersebut kami mempertanyakan permasalahan yang berkaitan dengan motivasi karyawan yang terjadi di Tokyo Style beberapa pertanyaan yang kami lontarkan adalah :
  1. Bagaimana kondisi toko bagi karyawan, dan fasilitas toko bagi karyawan apakah baik atau tidak?
  2. Apakah manajer memberi motivasi kepada karyawaan dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan sendiri ?
Dari pertanyaan tersebut, Akbar selaku pegawai menjawab bahwa kondisi toko tidak terlalu baik karena masih banyak para pegawai-pegawai yang bersikap seperti seorang pemimpin yang suka mengarahkan pegawai lainnya dengan dalih menganggap diri sebagai senior yang sudah dulu bekerja dari pegawai lainnya bahkan pekerjaan nya sendiri menyuruh orang lain untuk mengerjakan nya. Walaupun begitu masih banyak yang tidak menyadari hal tersebut masih banyak karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kondisi toko cukup baik serta fasilitas-fasilitas yang didapatkan karyawan cukup memuaskan seperti ada nya ruang sholat, ruang ganti, tempat makan yang disedikan serta dari pihak toko juga menyediakan air minum di galon. Tidak hanya memawancari pegawai-pegawai toko saja, kami juga memperhatikan bagaimana kondisi toko, bagaimana cara kerja karyawan.

Jawaban dari pertanyaan kedua, penulis menyimpulkan dari wawancara tersebut bahwa motivasi karyawan hanya di lakukan di waktu tertentu saja. Seperti bulan puasa  atau menjelang hari Raya idul fitri atau di hari-hari besar saja. Motivasi karyawan yang di berikan yaitu bagaimana karyawan dapat meningkatkan kinerja agar pendapatan toko dapat meningkat. Berbagai cara manajer agar karyawan dapat bekerja keras untuk pemasukan bagi toko namun disamping manajer menginginkan hasil yang memuaskan, pimpinan juga menyediakan gaji yang lebih apabila target-target dapat dicapai agar setiap karyawan merasa terpacu untuk meningkatkan omset toko. Seperti itu cara manajener memberikan motivasi kepada karyawan.Terlihat dari penjualan pada sebulan puasa dan menjelang hari raya pada tahun 2018 toko mendapat pemasukan lebih dari 100 juta, data itu kami dapatkan dari salah satu karyawan bahwa pernyataan tersebut dinyatakan oleh manajer langsung.Namun, di hari-hari biasa seperti adanya pelebihan gaji terhadap karyawan tidak dilakukan mengingat permintaan pembeli terhadap baju tidak sebanyak permintaan pembeli di saat hari-hari besar seperti Idul Fitri, sebab itu penerapan hanya di lakukan di hari-hari tertentu saja.

Motivasi yang dilakukan manajer Tokyo style hanya berupa tindakan karyawan dalam mengajak pembeli untuk membeli barang atau seperti ilmu marketing di aplikasikan sehingga dapat memberi pemasukan bagi toko sendiri. Pengaruhnya bagi karyawan sendiri terhadap kebijakan tersebut membuat para karyawan bekerja lebih maksimal karena merasa terpacu dengan target-target yang dinyatakan manajer serta upah yang juga dijanjikan apabila target-target tersebut bisa tercapai, mengingat upah lebih yang hanya karyawan dapatkan di hari raya saja dan juga bisa sebagai THR (Tunjangan Hari Raya). Namun, pengaruh dari kebijakan tersebut hanya berlaku pada waktu tertentu, sehingga pada hari-hari biasa kinerja karyawan juga biasa sehingga berdampak pada omset penjualan sendiri. Tapi tidak bisa dibantahkan juga, karena pada hari-hari biasa sedikit nya permintaan. Itulah penjelasan yang kami dapatkan dari beberapa karyawan toko mulai dari Bg Akbar, Kak Fika kami bisa memuat pengalaman ini di dalam makalah. Dari wawancara, penulis menyimpulkan dari Toko Style tersebut bahwa motivasi atau cara seorang pemimpin meningkatkan kinerja karyawan hanya di lakukan di waktu-waktu tertentu saja, sehingga kami menilai karyawan hanya bekerja atau bersemangat dalam bekerja apabila ada hal-hal yang membangun mereka atau ada hasil yang dapat membuat kinerja karyawan dapat terpacu.







BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam perusahaan sangat diperlukan motivasi oleh seorang pimpinan perusahaan atau manajer. Tujuan pemberian motivasi keapda karyawan adalah supaya karyawan bisa meningkatkan prestasi kerja dan tujuan perusahaan bias tercapai dengan maksimal. Dalam memotivasi karyawan bia dilakukan dengan berbagai cara. Seperti meberikan pujian kepada karyawan. Cara lain yang dapat dilakukan oleh manajer perusahaan adalah dengan memberikan insetif berupa kompensasi tambahan gaji sebagai bentuk penghargaan atas kinerja karyawan lakukan.

B. Saran

Dalam menjalankan pekerjaan, sebaiknya manajer menerapkan berbagai teori motivasi yang dianggap cocok dapat meningkatkan kinerja karyawan. Tujuan penerapan salah satu teori motivasi tersebut adalah supaya kinerja perusahaan menjadi meningkat.





DAFTAR PUSTAKA


Handoko, T.Hani. 2009. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
L. Daft, Richard. 2006. Manajemen Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar